Senin, 01 Oktober 2012

sudut pengambilan gamabar dan ukuran gambar


Sudut pengambilan gambar (Kamera Angle)
Bird Eye View
Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi.
 High Angle
Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
Low Angle
Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau kejayaan.
Eye Level
Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri.
Frog Level

Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot 


Ukuran gambar (frame size)
Extreem Close-up (ECU)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
Big Close-up (BCU)
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
Close-up (CU)
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi gambaran jelas terhadap objek.
Medium Close-up (MCU)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
Mid Shoot (MS)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
 Knee Shoot (KS)
Full Shoot (FS)
 Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
Long Shoot (LS)
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar belakangnya.
Extreem Long Shoot (ELS)
Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh. Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.
1 Shoot
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.
2 Shoot
pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang berkomunikasi.
3 shoot
pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang mengobrol.
Group Shoot
Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan suatu aktifitas.

Pengambilan Gambar video

Perlengkapan Kamera Video
 - Mempersiapkan peralatan dan Pemeriksaan hardware

Identifikasi kebutuhan peralatan untuk melakukan pengambilan gambar, buatlah ceklist kebutuhan alat Memilih Perangkat Lunak (Software) Standar Multimedia.
Saat ini telah banyak software yang digunakan oleh mengolah data multimedia yang telah jadi. Seperti yang kita ketahui multimedia merupakan satu teknologi yang menggabungkan berbagai sumber media seperti teks, grafik, suara, animasi, video dan sebagainya dimana semua media tersebut ini diolah kembali untuk disatukan sehingga menjadi harmoni dengan menggunakan perangkat sistem komputer.
Perangkat  lunak  multimedia  adalah  komponen-komponen  da-lam  data  processing  system,  berupa program-program  untuk  mengontrol  bekerjanya  sistem  komputer  multimedia.  Perangkat  lunak  ini digolongkan  menjadi  tiga  bagian  yaitu  bahasa  pemrograman  multimedia,  perangkat  lunak  sistem multimedia dan perangkat lunak aplikasi multimedia.

Kamera video dilengkapi dengan beberapa perlengkapan penting, yang masing-masing berperan sama pentingnya untuk kesuksesan perekaman video.
Bila semua petunjuk diikuti, kamera 
ini akan dapat menghasilkan video yang bernilai profesional.
Penting untuk diperhatikan adalah memberi perhatian yang detail pada prosedur pemakaian dan raih pengetahuan tentang peralatan kamera video. Hal ini terlihat seperti pekerjaan yang menyita waktu dan tidak perlu, namun itulah yang membedakan antara seorang profesional dan seorang amatiran.
Untuk itu penting bagi seorang cameramen untuk selalu menjaga peralatan – bila kita memeliharanya dengan baik, maka kamera akan bertahan lebih lama dan akan menjadi perlengkapan terbaik kita. Peralatan ini dapat menghasilkan bukti yang kita perlukan untuk membuat sebuah dokumentasi yang bernilai lebih.

§  Baterai
Sebelum menggunakan kamera video , pastikan selalu memiliki cukup persediaan tenaga baterai. Baterai kamera mendapat tenaga dari alat pengisi ulang yang dapat digunakan kapan saja dengan cara penggunaan yang sederhana. Setiap baterai memerlukan waktu 1,5 sampai 2 jam untuk mengisi ulang sampai penuh, dan pada kondisi normal pemakaian, baterai ini dapat bertahan antara 2-8 jam.
§  Lampu Kamera
Dalam kondisi cahaya yang redup, lampu kamera dapat memberi kita cahaya tambahan untuk menghasilkan gambar yang baik. Penting untuk diingat bahwa kamera ini tidak sesempurna mata kita, sesuatu yang dapat kita lihat dengan jelas dalam cahaya redup tidak dapat dilakukan oleh kamera tanpa cahaya tambahan. Lampu kamera dipasangkan di bagian atas kamera dan mendapat tenaga dari baterai kamera, sebuah tombol tersedia untuk mengaktifkan lampu ini.
§  Adaptor DC Kamera
Ketika memungkinkan bisa menggunakan sumber listrik, untuk menghemat lepaskan baterai dan pasangkan kabel adaptor DC ke Kamera dan Sumber Listrik yang tersedia.
§  Tripod
Menggunakan tripod merupakan cara terbaik mendapatkan gambar profesional yang stabil. Dalam hampir semua keadaan, peralatan yang satu ini wajib digunakan.Pastikan kamera terpasang mantap pada pelat dasar kepala tripod.
§  Kaset video
Gambar video akan terekam dalam kaset Mini DV. Karena kaset yang berukuran kecil ini, penting untuk memperlakukannya dengan hati-hati, baik sebelum ataupun setelah perekaman. Jangan sampai kaset ini kotor atau terkena panas atau dingin yang berlebihan.Jangan pernah mencoba membuka badan kaset, atau menyentuh pita kaset didalamnya. Ketika kaset akan disimpan, jauhi dari tempat yang berdebu dan juga dari perlengkapan-perlengkapan listrik.
Kaset ini dapat merekam beberapa kali, namun pastikan bahwa gambar-gambar yang penting tetap tidak terhapus, cari kunci ‘menjaga agar tidak terhapus’ pada kaset tersebut, dan pindahkan pada posisi ‘save’. Jauhkan kaset dari medan magnet (seperti loudspeaker).
- Clip Board (Camera, Light, Action)
Camera, Light, Action merupakan sebuah board yang dipakai sebagai identitas pada saat pengambilan gambar. Fungsinya adalah untuk menginformasikan tentang awal scene yang diambil, sehingga pada saat melakukan editing video seorang editor video akan lebih mudah dalam mengenali setiap scene.
Pengecekan barang yang harus disediakan untuk memulai pengambilan gambar.
Sebelum memulai pengerjaan buatlah daftar pengecekan alat agar memudahkan memeriksa kelengkapan serta pengecekan apabila ada kehilangan

Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameraman,
Kameraman mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameraman harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.



Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita me-nonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. 


Sabtu, 22 September 2012

Langkah Melakukan Pemotretan

  •  Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar.
Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan kita dapat mencetaknya dalam ukuran terbesar tanpa ancaman warna foto pecah. Selain itu kita juga dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki pada foto tersebut. Tidak ada gunanya jika kita membeli kamera digital dengan resolusi 5, 6, atau 8 megapiksel, tapi Kita tetap memasang mode ukuran gambar stkitar, dan bukan maksimum.
Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan, dianjurkan agar Kita memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, jangan lupa mengetesnya dengan mengambil satu atau dua gambar.
  • Jangan lupa mengatur "Low ISO Number" atau "Use Auto ISO".
Memilih dan mengoperasikan Peralatan (Equipment) pendukung Multimedia Memilih dan mengoperasikan media penyajian Multimedia
  • Gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.
     BAnyak gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan gambar yang buruk jika ikopresi berlebihan. Agar gambar kita tampak seperti aslinya, gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.
  • Pakai tipe gambar JPEG.
JPEG, meskipun bersifat lossy (kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, ketika Kita mengambil gambar dengan format JPEG, keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena Kita bisa mengolahnya lagi dengan Adobe Photoshop.Kamera digital SLR biasanya memberikan pilihan apakah Kita ingin menggunakan format JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis yang berbau seni, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan apa adanya tanpa pemrosesan gambardengan ilmu fotografi lebih lanjut. Dibanding dengan TIF dan Raw, format JPEG lebih mudah dikelola dengan Photoshop. Kedua format tersebut (TIF dan Raw-red) hanya akan menambah pekerjaan Kita sewaktu akan diproses pada Photoshop.
  • Perhatikan White Balance (keseimbangan warna putih).
          Untuk kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera digital Kita bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengatur dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance.
Hasil gambar akan lebih jernih jika Kita menggunakan ISO rendah, namun sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Sementara jika memakai ISO terlalu tinggi, seperti dilansir Dale laboratories, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.
  • Optimalkan penggunaan Histogram.
Dengan menggunakan histogram Kita dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera dalam menangkap gambar.
  • Hindari menggunakan zoom secara digital.
Sebaiknya jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (pixel) pada kamera menjadi boros. Coba gunakan zoom dari lensa saja, agar bisa menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, jika menggunakan zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa dalam ilmu fotografi.
  • Belilah kartu Memori berkualitas profesional.
Kecepatan rekam pengambilan gambar dengan memakai memori yang berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera digital Kita. Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, Kita hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik.
Keuntungannya, dengan memori berkualitas tinggi Kita tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya pergeseran warna dalam foto.
  • Backup hasil foto dalam CD atau DVD.
Menyiapkan payung sebelum hujan adalah lebih baik. Pastikan backup seluruh kreasi foto-foto Kita dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive Kita rusak.
  • Pemproses hasil pemotretan
Menyimpan gambar hasil pemotretan pada media Memory card, Hardisk, CD
Membuat dokumentasi yang teratur mengenai penyimpanan media gambar hasil pemotretan. Sebagai contoh kita dapat melalukan penyimpanan file dengan cara membuat folder berdasarkan:
- Waktu pengambailan gambar.
- Tipe gambar situasi
- Katagori gambar
- Memilih Perangkat Lunak (Software) stkitar Multimedia.
- Memilih dan mengoperasikan computer (Hardware) stkitar multimedia.
- Memilih dan mengoperasikan peripheral stkitar Multimedia.
- Memilih dan mengoperasikan Peralatan (Equipment) pendukung Multimedia Memilih dan mengoperasikan media penyajian Multimedia

mengidentifikasi aturan-aturan dalam pemotretan

  • Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
  • Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve.
Didalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto.
Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain.. Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto. menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.
  •  Background (BG) dan Foreground (FG)
Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau didepan objek inti dari suatu foto. Idealnya BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian mata kepada objek. Selain itu juga "mood" suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada BG atau FG. BG dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG dan FG melalui pengaturan diafragma.
  • Memotret Objek. 
Banyak ragam informasi yang da-pat diungkapkan pemotret kepada audiensnya, sehingga muncul isti-lah-istilah
dan kategori dalam foto-grafi yang mengacu pada obyek pemotretannya, seperti : foto pemandangan, foto anak,
foto model, foto still life (alam benda), foto produk, foto arsitektur, dan sebagainya.
Selain itu muncul juga istilah dalam fotografi yang mengaju pada tujuan pemo-tretannya, misal: foto komersial,
foto seni, foto dokumentasi, foto jurnalistik, foto salon, dan lain sebagainya.

mengidentifikasi aturan-aturan dalam pemotretan

Mengerti cara kerja kamera, baru satu ketrampilan dasar. Syarat berikutnya untuk dapat bertutur dengan bahasa visual fotografi adalah ketrampilan mengatur komposisi. Pengaturan komposisi menjadi faktor penting karena sebuah gambar akan dinilai kualitasnya dari cara penyusunan elemen gambar yang ada. Dimana meletakkan obyek utama, bagaimana menjadikan obyek utama menonjol, siapa yang menjadi pusat perhatian, bagaimana mengatur irama, warna, bidang, dan sebagainya.

Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang Umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
Untuk mengerti cara kerja kamera, sebenarnya relatif mudah, yaitu dengan mempelajari manual book-nya. Dalam buku petunjuk penggunaan kamera tersebut, tertulis lengkap bagaimana mempergunakan kamera dan bagaimana perawatannya. Ikuti petunjuknya dengan seksama, maka dijamin kita menjadi pakar tentang kamera tersebut.
  • Manata Pencahayaan
Keterampilan dasar yang lain adalah tata cahaya. Meskipun fotografi membutuhkan cahaya, namun bukan sembarang cahaya yang dapat membentuk foto. Ada banyak pengaturan cahaya, yang mendasari pembuatan foto. Baik itu mengenai arah cahaya, maupun kualitas cahayanya. Ada lighting dari depan, samping, maupun dari belakang obyek. Ada juga cahaya yang soft, untuk memotret wanita dan anak-anak, dan cahaya yang hard untuk memotret pria.

Selain itu semua, dibutuhkan juga wawasan estetis dari setiap pemotret. Keindahan apa yang akan diungkapkan, sangat tergantung dari wawasan masing-masing orang. Bagi orang papua, esensi keindahannya tentu berbeda dibanding orang jawa. Oleh karena itu, idiom-idiom dan simbolisasi pun menjadi sangat relatif-subyektif. Semakin luas wawasannya, semakin kaya juga kemampuan daya ungkapnya.

Komposisi adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar sehingga objek menjadi pusat perhatian (POI=Point of Interest). Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun "mood" suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek. Berbicara komposisi, selalu terkait dengan kepekaan dan "rasa" (sense). Untuk itu sangat diperlukan upaya untuk melatih kepekaan kita agar dapat memotret dengan komposisi yang baik. Dibawah ini merupakan panduan umum yang sangat sederhana dan biasa dipakai untuk menghasilkan komposisi sebuah foto yang baik. Kita juga dapat mulai belajar dan mengasah kepekaan dengan mengikuti panduan di bawah ini.

Kamis, 20 September 2012

Bagian-bagian Kamera Digital

  • Body kamera
Body  kamera merupakan bagian utama dari sebuah kamera digital dimana sebuah bayangan gambar di rekam menjadi sebuah data digital. Badan kamera merupakan ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang darimana menjadi satu-satunya tempat cahaya akan masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan direkam. 
  • LCD
LCD (Liquid Cristal Display) merupakan bagian kamera yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang telah kita ambil. LCD juga berfungsi sebagai layar untuk membuat pengaturan beberapa fitur yang dimiliki oleh kamera digital
  • Lensa dan Cover Lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma.Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.
Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.Kamera digital mempunyai lensa yang sangat sensitive. Sehingga lensa tidak boleh kotor atau tergores. Jika lensa kotor atau tergores maka gunakan cairan khusus pembersih lensa dengan kain kassa lembut yang juga khusus digunakan untuk membersihkan lensa. Cover lensa digunakan digunakan sebagai pelindung lensa dari debu, kotoran atau bahkan rusak karena tergores.
  • Memory
Kamera digital menyimpan data menggunakan sebuah kartu memori. Sampai sekarang ada 43 tipe kartu memori, yang paling terkenal biasanya di kenal dengan sebutan CF (Compact Flash) dan juga SD (Kartu Secure Digital) yang merupakan generasi lebih baru dari MMC atau MultiMediaCard. File yang tersimpan bisa bermacam tipe, bisa JPEG, GIF, TIFF, dan sebagainya. Biasanya jenis gambar yang di simpan di kamera digital dihitung berdasarkan jumlah pixel.
  • Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)\
Blitz merupakan media pembantu pencahayaan. Bagian ini biasanya daktifkan jika kita akan melakukan pengambilan gambar pada daerah yang gelap atau terkadang didalam ruangan yang kurang penca-hayaan. 
  • Kabel Data
Kebanyakan digital kamera dihubungkan ke komputer melalui saluran USB, meskipun ada beberapa yang menggunakan firewire. Kabel data digunakan sebagai media penghubung antara kamera dengan komputer, sehingga terjadi komunikasi antara kamera dengan komputer
  • Aksesoris kamera
      - Sarung kamera dipakai sebagai pelindung kamera dari gesekan benda yang dapat mengakibatkan kamera lecet atau bahkan rusak. Fungsi lain dari sarung kamera yaitu sebagai media untuk  mengurangi goncangan pada kamera saat kamera terjatuh.
      - Ttripod dipakai sebagai dudukan kamera ketika kamera bekerja dalam mengambil gambar. Dengan kata lain kamera tidak dipegang dengan tangan pemotret. Tripod digunakan untuk mengambil gambar dengan tingkat kepresisian yang tinggi.
      - Tali handle kamera. Digunakan sebagai media pengaman kamera sehingga bias kamera dapat dibawa dengan mudah.

Selasa, 18 September 2012

JENIS CAMERA

  • Jenis kamera yang digunakan dalam Multimedia sangat beragam jenisnya, namun secara garis besar kamera terbagi tiga yaitu :
1.   Kamera foto (still photography)
      Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah mela-kukan perekaman harus dipro-ses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.
2.   Kamera film (cinema photography)
      Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang didapat berbeda, kamera film meng-hasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion.
Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
3.   Kamera video (video photography)
      Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis.
Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.
      Kamera digital adalah sebuah alat elektronik untuk mengubah gambar (atau video) dengan mengganti pita film dengan sensor elektronik sehingga data gambar yang dihasilkan tidak lagi optis dan kimia, melainkan berupa data file digital yang akan lebih memudahkan untuk disimpan dan diedit.
Pada 2005 kamera digital instant mulai menyingkirkan kamera film saku dari pasaran. Ukurannya yang mengecil telah membuat kamera digital dapat dikombinasi dengan telepon genggam dan PDA.
contoh camera digital

Kamera diam digital (bahasa Inggris: digital still camera) adalah kamera yang digunakan untuk menangkap gambar diam. Biasanya golongan ini dibagi lagi menjadi menjadi tiga kelompok.

  •   Tiga kelompok kamera diam(digital still camera)
       Digital kompak atau kamera saku: Ini merupakan kamera digital yang paling umum, dan paling mudah digunakan, karena fungsinya yang serba otomatis, dengan bentuk yang kecil dan mudah dibawa. Rata-rata kamera jenis ini, pada jaman sekarang juga sudah dilengkapi fitur-fitur seperti kamera SLR (single lens reflect) atau prosumer, dan sudah bisa digunakan untuk zoom (jarak jauh) maupun makro (jarak dekat).

      Kamera digital prosumer: Merupakan kamera digital kelas menengah dengan fungsi yang hampir menyerupai SLR, biasanya bentuknya sudah mirip SLR, namun dengan berat lebih ringan dan lebih kecil. Kamera jenis ini, lensanya tidak bisa diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan, namun sudah dilengkapi dengan lensa tetap seperti fungsi zoom yang lebih jauh dibanding kamera saku (sampai di atas 10x), foto makro, dll.SLR digital biasanya memiliki sensor sembilan kali lebih besar dari kamera digital standar, dan ditujukan untuk para fotografer profesional dan pehobi serius. Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai keperluan. Biasanya, produsen sudah menawarkan lensa standar (lensa kit), namun berbagai jenis lensa juga dijual secara terpisah, sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Kamera jenis SLR masih terbagi dari dua jenis, yakni SLR untuk sekedar hobi, atau SLR untuk pemakaian profesional murni yang tentunya kualitas hasil di atas kamera SLR hobi, tentunya tingkat harganya juga berbeda. Untuk kelas kamera SLR sendiri, menurut tingkat kualitas dan harganya juga sangat beragam. Termurah, berkisar 5-6 juta, kemudian puluhan juta, bahkan sampai ratusan juta rupiah seperti kamera merk Hasselblad Kamera digital bisa memiliki banyak fungsi dan alat yang sama dapat menyimpan foto, gambar video, ataupun rekaman suara. Berikut ini beberapa bagian dari kamera digital.